Senin, 09 Desember 2013

Media Sosial di Kalangan Remaja

MEDIA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat maju, teknologi berperan penting hampir dalam segala bidang kehidupan manusia. Salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah internet. Internet akhir-akhir ini banyak digunakan untuk membangun jejaring sosial. Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing didalamnya. (Ridwan, 2008) hampir semua kalangan menggunakan fasilitas jejaringan sosial ini, tidak luput pula para remaja.

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya. (Wikipedia, 2009).
 
Beberapa macam jejaring sosial :
1. Friendster
Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama napste adalah sebuah situs web jaringan sosial dimana seorang pengguna akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan account di friendster. Dalam friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri. Fitur yang disediakan friendster yaitu menampilkan foto, profil, testimonial atau komentar serta blog dan widge atau aplikasi-aplikasi. Friendster berfungsi sebagai alat berkomunikasi atau sebagai penggantu email.
2. Myspace
Myspace hampir mirip dengan friendster. Hanya fiturnya jauh lebih lengkap. Myspace sangat popular di eropa dan amerika sedangkan di Indonesia penggunaannya masih kurang dibandingkan dengan friendster.
3. Facebook
Facebook juga mirip dengan friendster dan myspace, yang membedakannya dan membuatnya lebih menarik adalah aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh facebook dan aplikasi-aplikasi yang dapat dibuat sendiri. Lewat aplikasi itu kita bias lebih akrab dengan teman-teman kita. Karena bias digunakan untuk sarana berinteraksi. Selain itu ada fitur chat yang sangat mudah digunakan.
4. Multiply
Multiply memadukan layanan blog. File I media sharing dengan jejaring didalamnya lebih terasa dibandingkan FS, FB ataupun myspace. Fitur-fitur yang disediakan multiply antara lain sharing blog, musik, foto, video, link, dan lain-lain. Sharing tersebut dapat dibatasi aksesnya. Bias hanya untuk jaringan atau siapa saja. Bias juga untuk khusus orang-orang yang kita tunjuk. Lewat sharing media tersebut sesame anggota multiply bias memberikan komentar, selama mereka diberikan akses.
Menurut Piaget (Dalam Hurlock, 1996) remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Disini mencakup masalah kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Masa remaja adalah transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa, periode ini dianggap sebagai masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya pembentukan pribadi individu (Prabowo dkk, 1996).

Melihat semua ini, tentunya jejaring sosial memiliki dampak terhadap remaja baik itu dampak positif maupun dampak negatif.

 Dampak positif :
1. Sebagai media komunikasi.
2. Memperluas pergaulan
3. Sebagai media penjualan

Dampak negatif :
1. Mengurangi motivasi remaja untuk belajar
2. Mengurangi intensitas komunikasi dalam kehidupan nyata
3. Penurunan kesehatan yang diakibatkan terlalu lama bermain di depan komputer. Salah satunya adalah kerusakan mata.

KESIMPULAN: Jadi, alangkah baiknya jika para orang tua memperhatikan anak-anak mereka dalam penggunaan situs jejaring sosial. Karena jika dibiarkan akan lebih banyak dampak negative yang didapat dibandingkan dampak positifnya.

MEDIA SOSIAL DARI SISI PSIKOLOGIS

Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan internet yang telah disebutkan diatas, secara langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh pada psikologis si pengguna (kita). Pengaruh atau dampak dari perkembangan internet pada psikologis pengguna juga ada sisi positif dan negatifnya. Untuk sisi positifnya, seperti yang telah disebutkan di atas, meningkatkan daya kreatifitas. Meningkatnya kreatifitas ini dipengaruhi oleh pribadi yang selalu ingin berkembang dan berinovasi. Dengan banyaknya informasi yang tersedia & didapatkan dari internet, maka si pengguna pun terlatih untuk menciptakan atau membuat informasi – informasi dan “karya” yang baru.
Dampak negatif dari perkembangan internat bagi psikologis pengguna diantaranya adalah menurunnya moral pengguna, Mengapa? Penurunan moral ini sangat berkaitan dengan pornografi yang tersebar bebas di internet dan dapat diakses oleh umum. Lalu dapat menyebabkan dampak anti sosial bagi pengguna. Hal ini mungkin baru kiat dengar, tetapi dalam beberapa kasus hal ini memang ada. Dampak anti sosial ini terjadi karena si pengguna menjadi addict(ketagihan) terhadap internet itu sendiri. Addiction ini sendiri terjadi karena pengguna menemukn kenyamanan yang lebih saat menggunakan fasilitas internet ini. si pengguna lebih nyaman berada dan berinteraksi di/dengan dunia maya dibandingkan dengan di/dengan dunia nyata, sehingga dia lebih memilih internet daripada hal lain hal ini biasa disebut dengan internet addiction. Selain internet addiction, Cyber-relational addiction pun bisa menjadi salah satu faktor penyebab terbentuknya sifat/pribadi yang anti sosial dalam dunia nyata.

0 komentar:

Posting Komentar

Media Sosial di Kalangan Remaja

MEDIA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat maju, teknologi berperan penting hampir dalam segala bidang kehidupan manusia. Salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah internet. Internet akhir-akhir ini banyak digunakan untuk membangun jejaring sosial. Banyak layanan jejaring sosial berbasiskan web yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing didalamnya. (Ridwan, 2008) hampir semua kalangan menggunakan fasilitas jejaringan sosial ini, tidak luput pula para remaja.

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya. (Wikipedia, 2009).
 
Beberapa macam jejaring sosial :
1. Friendster
Friendster, yang ide penamaannya berasal dari nama napste adalah sebuah situs web jaringan sosial dimana seorang pengguna akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan account di friendster. Dalam friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri. Fitur yang disediakan friendster yaitu menampilkan foto, profil, testimonial atau komentar serta blog dan widge atau aplikasi-aplikasi. Friendster berfungsi sebagai alat berkomunikasi atau sebagai penggantu email.
2. Myspace
Myspace hampir mirip dengan friendster. Hanya fiturnya jauh lebih lengkap. Myspace sangat popular di eropa dan amerika sedangkan di Indonesia penggunaannya masih kurang dibandingkan dengan friendster.
3. Facebook
Facebook juga mirip dengan friendster dan myspace, yang membedakannya dan membuatnya lebih menarik adalah aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh facebook dan aplikasi-aplikasi yang dapat dibuat sendiri. Lewat aplikasi itu kita bias lebih akrab dengan teman-teman kita. Karena bias digunakan untuk sarana berinteraksi. Selain itu ada fitur chat yang sangat mudah digunakan.
4. Multiply
Multiply memadukan layanan blog. File I media sharing dengan jejaring didalamnya lebih terasa dibandingkan FS, FB ataupun myspace. Fitur-fitur yang disediakan multiply antara lain sharing blog, musik, foto, video, link, dan lain-lain. Sharing tersebut dapat dibatasi aksesnya. Bias hanya untuk jaringan atau siapa saja. Bias juga untuk khusus orang-orang yang kita tunjuk. Lewat sharing media tersebut sesame anggota multiply bias memberikan komentar, selama mereka diberikan akses.
Menurut Piaget (Dalam Hurlock, 1996) remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Disini mencakup masalah kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Masa remaja adalah transisi dalam periode anak-anak ke periode dewasa, periode ini dianggap sebagai masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya pembentukan pribadi individu (Prabowo dkk, 1996).

Melihat semua ini, tentunya jejaring sosial memiliki dampak terhadap remaja baik itu dampak positif maupun dampak negatif.

 Dampak positif :
1. Sebagai media komunikasi.
2. Memperluas pergaulan
3. Sebagai media penjualan

Dampak negatif :
1. Mengurangi motivasi remaja untuk belajar
2. Mengurangi intensitas komunikasi dalam kehidupan nyata
3. Penurunan kesehatan yang diakibatkan terlalu lama bermain di depan komputer. Salah satunya adalah kerusakan mata.

KESIMPULAN: Jadi, alangkah baiknya jika para orang tua memperhatikan anak-anak mereka dalam penggunaan situs jejaring sosial. Karena jika dibiarkan akan lebih banyak dampak negative yang didapat dibandingkan dampak positifnya.

MEDIA SOSIAL DARI SISI PSIKOLOGIS

Dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan internet yang telah disebutkan diatas, secara langsung atau tidak langsung dapat berpengaruh pada psikologis si pengguna (kita). Pengaruh atau dampak dari perkembangan internet pada psikologis pengguna juga ada sisi positif dan negatifnya. Untuk sisi positifnya, seperti yang telah disebutkan di atas, meningkatkan daya kreatifitas. Meningkatnya kreatifitas ini dipengaruhi oleh pribadi yang selalu ingin berkembang dan berinovasi. Dengan banyaknya informasi yang tersedia & didapatkan dari internet, maka si pengguna pun terlatih untuk menciptakan atau membuat informasi – informasi dan “karya” yang baru.
Dampak negatif dari perkembangan internat bagi psikologis pengguna diantaranya adalah menurunnya moral pengguna, Mengapa? Penurunan moral ini sangat berkaitan dengan pornografi yang tersebar bebas di internet dan dapat diakses oleh umum. Lalu dapat menyebabkan dampak anti sosial bagi pengguna. Hal ini mungkin baru kiat dengar, tetapi dalam beberapa kasus hal ini memang ada. Dampak anti sosial ini terjadi karena si pengguna menjadi addict(ketagihan) terhadap internet itu sendiri. Addiction ini sendiri terjadi karena pengguna menemukn kenyamanan yang lebih saat menggunakan fasilitas internet ini. si pengguna lebih nyaman berada dan berinteraksi di/dengan dunia maya dibandingkan dengan di/dengan dunia nyata, sehingga dia lebih memilih internet daripada hal lain hal ini biasa disebut dengan internet addiction. Selain internet addiction, Cyber-relational addiction pun bisa menjadi salah satu faktor penyebab terbentuknya sifat/pribadi yang anti sosial dalam dunia nyata.

0 komentar:

Posting Komentar